Wednesday, November 15, 2017

Berkunjung ke Masjidil Aqsa (Jerusalem)

Dapat mengunjungi Jerusalem adalah salah satu pengalaman yang memberikan kesan tersendiri dalam hidup. Kenapa? Karna sebelumnya sama sekali ngga terbayang dapat berkunjung kesana. Selain karna jauh dan mahal, Jerusalam adalah wilayah konflik, dimana kerusuhan maupun bom bisa terjadi kapan saja dan dimana saja. Tapi Allah berkehendak lain. Walaupun disatu sisi merasa deg-deg an namun juga sangat bersyukur karena Masjidil Aqsa termasuk salah satu dari 3 (tiga) masjid utama untuk umat Islam. Dan akhirnya berujung lillahita'ala. Benar-benar pasrah sama Allah. Panjang pendek umur, Allah yang menentukan.

Persiapannya apa saja? 
Kita bahas satu-satu yaa..
Dimulai dari Visa. Berhubung disana tidak ada airport untuk umum, jadi, kalau mau masuk ke negara tersebut, harus melalui negara Jordan atau Mesir. Lewat jalur darat atau perbatasan darat. Jadi, harus apply 2 visa. Jordan + Israel atau Mesir + Israel. Dan kalau sudah dapat visanya, agak sayang kalau ngga berkunjung dulu ke Jordan atau Mesirnya atau dua-duanya :D 
Oya, pasti banyak pertanyaan tentang kenapa saya menyebutnya Visa Israel? Karena memang orang sana menyebutnya seperti itu dan karena daerah tersebut dikuasai juga diatur oleh Israel. 

Kembali ke Visa Israel ...
Untuk waktu pengurusan Visa Israel, biasanya memakan waktu yang tak tentu. Paling aman, di apply selambat-lambatnya H-35 keberangkatan. Kalau bisa sebelumnya, akan lebih baik. Namun, kembali lagi, biasanya, lama sebentarnya, melihat keadaan disana juga.

Persyaratan pengajuan Visa Israel apa saja ?
Scan atau foto passport 
- Melengkapi form yang disediakan
- Membayar biaya Visa dan Departure Tax (ke dan dari Jerusalem)  Jadi, selain biaya visa, akan dikenakan juga Departure Tax menuju Israel dan juga saat meninggalkan Israel.
- Sekali pengajuan visa, harus minimal 5 orang dalam 1 grup. Dan kelimanya harus masuk dan keluar dalam waktu yang bersamaan. Jadi misalnya 5 orang apply visa, tapi salah satu dari grup tersebut mau melewati border sehari lebih awal, jika keempat orang lainnya tidak masuk secara bersamaan, maka yang satu orang tadi tidak akan boleh masuk.

Kemana apply visanya? Bisa comment atau hubungi saya via social media saya.

Untuk wanita boleh pakai celana panjang ngga? Jilbabnya harus panjang ngga?
Jadi sebenarnya, disana sudah hampir seperti di Indonesia. Pakaian untuk wanita tidak memiliki batasan seperti di Saudi Arabia. Malah bisa dibilang jumlah non muslimnya sudah lebih banyak, sehingga akan banyak terlihat perempuan yang tidak menggunakan jilbab maupun menggunakan baju pendek. Namun, akan lebih baik jika kita sebagai umat Islam menunjukkan identitas kita dengan pakaian yang menutup aurat, longgar, dan indah.
Dan khususon untuk di Wilayah Masjidil Aqsa atau Aqsa Complex, akan lebih baik jika menggunakan rok panjang, abaya atau pakaian syar'i. Dan berhubung selama di Jerusalem setiap harinya pasti akan pergi sholat ke Masjidil Aqsa, maka sebaiknya siapkan baju-baju panjang atau syar'i, dress, abaya atau rok panjang selama disana.

Udara disana bagaimana?
Layaknya negara Arab pada umumnya, udaranya cenderung kering. Jadi, jangan lupa siapkan body lotion, lip balm, dan banyak-banyak minum air putih. Kalau untuk suhunya sendiri, tergantung bulannya. Waktu itu saya berkunjung di bulan September akhir. Saat siang, sinar mataharinya sangat terik dan silau (Jadi, jangan sampai lupa bawa sunglasses). Untuk hawanya, cenderung dingin karena anginnya dingin. Saat malam, udara dinginnya akan lebih terasa karena anginnya semakin kencang. Jadi jangan lupa bawa jaket atau coat yahh.






0 comments:

Post a Comment