Wednesday, May 17, 2017

Jordan Penuh Kejutan



Jordan atau The Hashemite Kingdom of Jordan, adalah sebuah kerajaan Arab yang berada di Asia Barat, Secara geografis, Jordan berbatasan dengan :

Gambar terkait
source : google.com
  • Timur : Saudi Arabia
  • Selatan : Saudi Arabia
  • Timur laut : Iraq
  • Utara : Syria
  • Barat : Israel, Palestine, dan Dead Sea
  • Ujung Barat Daya : Red Sea
Secara lokasi, karna berbatasan darat dengan banyak negara, tidak heran jika Jordan menjadi salah satu negara yang memiliki kekayaan sejarah karena banyaknya penjelajah maupun pedagang yang berpergian melalui negara ini. Lokasinya yang juga berada di intersection dari Asia, Afrika, dan Eropa, menjadikan negara ini salah satu lokasi segi tiga emas rute perdagangan sejak dulu.

Banyaknya sejarah dan peninggalan dari masa lalu, membuat Jordan menjadi kota yang terbuka. Meskipun ini adalah negara Arab, ambiencenya sangat berbeda sekali jika dibandingkan dengan Saudi Arabia. Bagaimanapun, keduanya memiliki daya pikat tersendiri. Untuk kita orang Indonesia, berada di Jordan akan sangat nyaman karena orang Jordan juga terkenal dengan keramahannya. Akan banyak sapaan 'ahlan wa sahlan in Jordan' (= Selamat datang di Jordan) dimanapun kamu berada.

Meskipun baru pertama kali pergi ke Jordan, Alhamdulillah komunikasi saya tidak terkendala sama sekali, karna mereka sangat bisa diajak berbicara dengan Bahasa Inggris dan saya paham Bahasa Arab suayya-suayya (sedikit-sedikit). Tour guidenya pun banyak yang sudah bisa berkomunikasi Bahasa Indonesia karna banyak dari tour guide disana telah mengambil kelas Bahasa Indonesia di Indonesia (YES, pengurus wisata disana atau JTB atau Jordan Tourism Board sangat serius dalam membangun pariwisatanya). Oh ya, satu lagi, karna mata uang JD atau JOD (Jordan Dinar) agak susah ditemukan di Indonesia, kita tidak perlu repot untuk cari money changer di Indonesia yang menyediakan mata uang tersebut. Kita hanya perlu bawa USD jika kita ingin berbelanja disana. Kita bisa tukarkan di money changer terdekat atau di bank. Namun sebenarnya tidak usah repot-repot karna mereka juga menerima pembayaran dengan USD. Di toko-toko yang ramai dikunjungi turis juga biasanya sudah menyediakan layanan gesek debit maupun CC (credit card), yang paling banyak ditemui adalah Visa. Jadi, tidak perlu khawatir kalau kehabisan cash karna bahkan di beberapa toko, mereka menerima semua jenis uang dari USD, EORO, hingga ke IDR Rupiah (RP) :D

Tapi yang perlu diingat adalah...... waspada untuk jangan kalap. Karna kecilnya nominal JD, membuat kita berhalusinasi seolah harganya murah. Namun kalau di convert, lumayan juga hehe. Tapi ada beberapa hal yang memang murah disana terutama yang handmade, sangat menggoda sekali untuk dibawa pulang semua. 

Untuk cuaca, bulan Mei, saat saya kesana, cuacanya cenderung sangat kondusif untuk jalan-jalan, karena banyak dari wisata disana adalah wisata alam, dimana kita akan banyak berada di luar ruangan. Suhu udara saat itu cenderung dingin. Meskipun terik, angin yang berhembus sangat sejuk. Sehingga kita tidak akan keringetan ataupun merasa gerah seperti saat di Jakarta di siang bolong. Tapi waspada yaa, jadi membuat kita ngga sadar kalau kita sudah iteman juga. Oh ya, itu juga dikarenakan iklim Indonesia yang lembab dan Jordan yang cenderung kering. Namun, kita harus banyak-banyak minum, menggunakan sunblock, dan body lotion, karena kulit kita bisa terasa sangat perih terkadang atau gatal karena kulit tidak kuat di cuaca kering. Seperti yang saya rasakan, di hari-hari akhir, saya merasa kulit saya sangat gatal karena kering dan luka karna saya garuk, padahal saya sudah pakai body lotion dan sunblock. Mungkin karena kulit saya memang cenderung kering, jadi efeknya seperti itu, dan bodohnya saya lupa bawa vaseline baby maupun olive oil yang saya biasa gunakan untuk melembabkan kulit. Tapi overall cuacanya tidak extreme atau sangat pas digunakan untuk jalan-jalan bulan-bulan ini. 

Satu lagi, jangan lupa bawa jaket hangat atau sweater, karena di daerah tertentu seperti Petra dan Amman, terkadang suka menjadi sangat dingin di malam hari. 

Untuk makanan, selama disana saya pergi ke berbagai restoran yang menyediakan berbagai makanan khas. Istilahnya, ngapain jauh-jauh ke Jordan kalau ujung-ujungnya makan makanan Padang lagi. Jadi, di puas-puasin dulu menjelajah cita rasa yang ada di Jordan. Disana cenderung memiliki 3 tahap saat makan, yaitu pembuka, main course, dan dessert. Selalu. Jadi, untuk saya yang memang makannya sedikit tapi sering, agak-agak kaget di awal karena saya jadi tidak ngemil sama sekali (karena efek kekenyangan juga sih). Jenis makanannya sama seperti makanan Arab pada umumnya. Sedikit mirip Libanon, Arab Saudi, dan negara Arab lainnya. Kalau rasa, memang makanan Padang is the best yaa untuk lidah kita. Tapi, rasa Arab ini sangat worth to try. Oya, main course nya mostly daging (either a whole big fish, meat, lamb, or chicken) yang pasti daging pasti akan selalu ada. Yang ngga selalu ada adalah NASI :D eh tapi roti lebarnya enak kok. Saya lupa nama rotinya, tapi enak kok di cowel-cowel ke humus berbagai rasa. 

Selama disana, saya merasa makanan yang saya makan sangat sangat sangat sehat sekali. Kenapa? Karena di setiap makan selalu ada salad berbagai rasa (saya kurang hapal nama-namanya), buah zaitun khas olahan disana, dan minyak zaitun. Daaaaan, orang disana sangat ramah, sehingga sangat tidak enak sekali ketika menolak apa yang mereka tawarkan. Jadi selalu siapkan perut kosong kalian karena porsi mereka juga sangat besar haha.

Masih ada banyak hal indah yang ternyata ada di Jordan dan tidak banyak orang tahu tentang itu. Jadi disini saya berusaha untuk share sedikit demi sedikit. Untuk tujuan wisata dan restoran-restoran rekomendasi saya yang sudah saya kunjungi, akan saya opload di tulisan terpisah yaa karna akan terlalu panjang kalau saya tuliskan semuanya disini.

Sampai jumpa di cerita saya berikutnya :)

#Jordan2017

0 comments:

Post a Comment